19. Riwayat Sejarah Kisah Nabi Ilyas AS
baiklah kali ini kita
akan membahas mengenai kisah
Nabi ilyas AS pada zaman rasul, nah ni kisah nabi kita
selanjutnya..
moga bermanfaat untuk
sobat semua...
Beliau adalah seorang utusan Allah SWT. Telah terjadi pertentangan antara beliau
dan kaumnya tentang berhala yang bemama Ba'l. Nabi Ilyas menyeru di jalan Allah
SWT dan mengajak kaumnya tetapi kaumnya mengabaikannya. Mereka cenderung kepada
Ba'l.
Selesailah halaman
kehidupan dunia dan mereka dihadirkan di hadapan Allah SWT pada hari kiamat.
Allah SWT menceritakan hal tersebut dalam firman-Nya:
"Dan sesungguhnya
Ilyas termasuk salah seorang dari rasul-rasul. (Ingatlah) ketika ia berkata
kepada kaumnya: 'Mengapa kamu tidak bertakwa? Pantaskah kamu menyembah Ba'l dan
kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan
bapak-bapakmu yang terdahulu?' Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka
akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari
dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di halangan orang-orang
yang datang kemudian. (Yaitu) kesejahteran dilimpahkan atas Ilyas? Sesungguhnya
demikianlah Kami memberi balasan hepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman." (QS. ash-Shaffat:
123-132)
Hanya ayat-ayat yang
pendek ini yang Allah SWT sebutkan berkaitan dengan kisah Nabi Ilyas. Dan
pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang menyatakan bahwa Ilyas adalah
seorang Nabi yang bernama Ilya dalam Taurat. Injil Barnabas mengemukakan nasihat-nasihat
Ilya. Tentu nasihat-nasihat tersebut tidak begitu terkenal dalam Taurat. Kami
akan menyebutkan nasihat-nasihat tersebut karena di dalamnya terdapat hikmah
yang dalam dan ketulusan hati. Pesan tersebut
terdapat dalam injil Barnabas dari ayat 23 sampai ayat 49. Disebutkan di
dalamnya bahwa
"Ilya adalah hamba Allah. Hal ini ditulis bagi semua
orang yang menginginkan untuk berjalan bersama Allah Pencipta mereka.
Sesungguhnya orang yang suka untuk banyak belajar maka ia akan sedikit takut
kepada Allah. Karena orang yang takut kepada Allah maka ia akan merasa puas
untuk mengetahui apa-apa yang diinginkan Allah saja. Hendaklah orang-orang yang
menginginkan untuk mengerjakan amal-amal yang saleh memperhatikan diri mereka
karena seseorang tidak akan memperoleh manfaat ketika mendapati dunia
mendapatkan keuntungan sementara ia mendapati kerugian. Selanjutnya, hendaklah
orang yang mengajari orang lain berusaha untuk lebih baik daripada orang lain
karena tidak akan bermanfaat suatu nasihat yang diberikan oleh orang yang tidak
mengamalkan apa yang dikatakannya. Sebab, bagaimana seorang yang salah dapat
memperbaiki kehidupannya sementara ia mendengar seorang yang lebih buruk
darinya berusaha untuk mengajarinya. Kemudian hendaklah orang yang mencari
Allah berusaha lari dari percakapan dengan manusia karena Musa ketika berada
sendirian di atas gunung Saina' maka beliau menemukan Allah dan berdialog
dengan-Nya sebagaimana seorang pecinta berdialog dengan kekasihnya. Dan
hendaklah orang-orang yang mencari Allah berusaha keluar sekali setiap tiga
puluh kali ke tempat yang biasa di jadikan perkumpulan oleh masyarakat dunia.
Karena boleh jadi ia dapat melakukan suatu amal pada satu hari saja namun
dihitung amalnya itu selama dua tahun, khususnya berkaitan dengan pekerjaan
yang di situ ia mencari ridha Allah. Hendaklah ketika ia berbicara tidak
melihat ke arah mana pun kecuali ke arah dua kakinya, dan ketika ia berbicara
hendaklah mengatakan hal yang penting saja. Hendaklah ketika ia makan tidak
berdiri dari meja makan dalam keadaan kekenyangan. Dan hendaklah mereka
berpikir setiap hari karena boleh jadi mereka tidak akan menemui hari
berikutnya. Dan hendaklah mereka benar-benar memanfaatkan waktu mereka
sebagaimana mereka selalu bernafas. Hendaklah satu baju dari kulit binatang
cukup untuk mereka. Hendaklah mereka setiap malam berusaha untuk tidur tidak
lebih dari dua jam. Hendaklah mereka berusaha berdiri di tengah-tengah salat
dengan rasa takut.
Kerjakanlah semua ini dalam rangka mengabdi kepada Allah
SWT dengan menjunjung tinggi syariat-Nya yang Allah SWT karuniakan kepada
kalian melalui Nabi Musa. Karena dengan cara seperti ini, kalian akan menemukan
Allah SWT dan kalian akan merasakan pada setiap zaman dan tempat bahwa kalian
berada di bawah naungan Allah SWT dan Dia akan selalu bersama kalian."
Demikianlah apa-apa yang disebut
demikian kisah Nabi ilyas AS semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar